Setelah semua bersih dan suci, kain ihram kembali dikenakan. Kursi roda juga dibersihkan. Chandra lalu menggendong sang Kakek, menempatkannya kembali di kursi roda, lalu mendorongnya menuju Masjidil Haram.
Kepada pembimbing ibadah yang bertugas di Masjidil Haram, kakek itu diserahkan untuk dibimbing menjalankan ibadah umrahnya, tawaf di Baitullah, serta Sai dari Shafa ke Marwah.
Baca Juga:
PPIH Siapkan Layanan Khusus untuk 47 Ribu Jemaah Lansia dan 500 Disabilitas
Petugas pembimbing ibadah itu menerimanya. Dia bergerak mengantar kakek untuk menjalankan umrah.
Kepada Chandra, mata kakek berbinar. Tidak ada kata yang terucap. Tapi senyum yang mengembang menjadi penanda betapa kakek itu bahagia.
Chandra juga merasa bahagia. Lelahnya seketika sirna. Dia merasa tugasnya hari itu sangat berkesan, membantu sang kakek tetap bisa menjalankan umrahnya, meski harus berjibaku terlebih dahulu dengan membersihkan kotorannya.
Baca Juga:
Arab Saudi Resmi Luncurkan Platform Tasreeh untuk Perizinan Haji dan Akses Makkah
Itulah kisah Chandra yang berjuang melayani jemaah haji lansia. Bagi Chandra sendiri perjuangannya membersihkan kotoran kakek tersebut dilakukan dengan ikhlas, meski kakek itu bukan keluarganya. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.