WahanaNews.co | Tentara Pembebasan Rakyat China atau The People's Liberation Army (PLA) terus menebar ancaman bersenjata pada Amerika Serikat.
Aksi tersebut berkenaan dengan kedatangan Nancy Patricia D'Alesandro Pelosi ke Taiwan.
Baca Juga:
Empat Fokus Utama Pemerintah: Ketahanan Pangan, Energi, Hilirisasi, dan Gizi Gratis
Kedatangan Pelosi ke Taiwan langsung disambut oleh China dengan menggelar operasi militer besar-besaran, komando teater timur PLA dikerahkan untuk angkat senjata membombardir enam target yang berada mengelilingi wilayah Taiwan.
Bahkan, tak cukup itu saja, China yang sudah kepala panas juga mengancam akan menerbangkan pesawat siluman dan peluru kendali di atas langit Taiwan selama Pelosi berada di Taiwan.
Beijing menganggap Amerika Serikat memang sengaja nekat memancing amarah China untuk berperang dengan Taiwan dengan kegiatan yang dilakukan Pelosi.
Baca Juga:
Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Apresiasi Soliditas Kabinet Merah Putih
Sementara itu, walau pejabatnya berada di bawah ancaman PLA, Amerika Serikat mengklaim kedatangan Pelosi bukan bentuk provoksi memanaskan iklim di Asia. Dan tidak akan berdampak pada konflik bersenjata.
Tapi walau begitu, ternyata militer Amerika Serikat menyiapkan pasukan perang besar di sekitar wilayah Asia. Malahan dua jenderal perang US Army ada di wilayah Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer, Rabu 3 Agustus 2022, kedua jenderal perang militer Amerika itu berada di Indonesia, untuk memimpin pasukannya mengikuti latihan bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) berjuluk Super Garuda Shield 2022.