WAHANANEWS.CO, Jakarta - Cuaca ekstrem kembali mengintai sejumlah wilayah Indonesia. Masyarakat diminta lebih waspada terhadap dinamika atmosfer yang diprediksi akan terus bergerak aktif dalam sepekan ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini terkait potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang disebabkan oleh berbagai gangguan cuaca, termasuk bibit siklon tropis yang berkembang di sekitar wilayah Indonesia.
Baca Juga:
Hujan Deras dan Angin Kencang Ancam Belasan Daerah pada 4-5 Juni, Ini Peringatan BMKG
BMKG mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi melanda berbagai daerah di Indonesia selama periode 22 hingga 28 April 2025.
Fenomena ini dipicu oleh berkembangnya sistem tekanan rendah yang cukup signifikan di wilayah selatan ekuator, terutama di Belahan Bumi Selatan (BBS).
Dua sistem yang sedang aktif, yakni Bibit Siklon Tropis 91S dan 97S, disebut memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca, khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca Juga:
Hadapi Musim Kemarau Basah, Tito Minta Stok Pangan Tetap Aman
Bibit Siklon Tropis 91S terpantau berada di wilayah Samudra Hindia barat daya Banten, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 15 knot dan tekanan udara minimum sebesar 1008 hPa.
Sistem ini juga membentuk zona konvergensi dan konfluensi yang memanjang di sekitar Samudra Hindia barat daya Jawa Barat, memperkuat potensi hujan dan gangguan cuaca lainnya di kawasan tersebut.
Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 97S terdeteksi di Teluk Carpentaria bagian timur, tepatnya di sebelah selatan Papua Selatan.
Kecepatan anginnya tercatat hingga 30 knot, dengan tekanan minimum mencapai 1003 hPa.
Sistem ini turut membentuk pola konvergensi di sekitar Laut Arafuru dan memicu terbentuknya aliran udara rendah (low level jet) di kawasan utara Australia.
"Keberadaan sistem ini memicu gangguan cuaca berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta gelombang tinggi, khususnya di wilayah pesisir selatan Papua Selatan," ujar BMKG dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan periode 22–28 April 2025 yang dikutip Selasa (22/4)/2025.
Dalam laporannya, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi potensi perubahan cuaca ekstrem.
"Kondisi atmosfer saat ini tergolong dinamis dan bisa berubah cepat. Kami sarankan masyarakat untuk terus memperbarui informasi cuaca dari sumber resmi," kata BMKG.
Lebih lanjut, BMKG juga menjelaskan bahwa gangguan cuaca ini diperkuat oleh berbagai fenomena atmosfer lain yang saat ini aktif secara bersamaan.
Di antaranya adalah Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, serta gelombang Low Frequency.
Keempat fenomena tersebut diprediksi aktif pada wilayah dan periode yang serupa, yakni di wilayah perairan barat Aceh, Sumatera Utara, Riau bagian utara, Selat Malaka, Semenanjung Malaysia, dan Teluk Carpentaria.
Dampaknya adalah meningkatnya aktivitas konvektif yang memicu pembentukan sirkulasi siklonik di berbagai kawasan.
Tak hanya itu, sirkulasi siklonik lainnya juga diperkirakan berkembang di Selat Karimata, Laut Natuna Timur, serta Samudra Hindia timur laut Pulau Halmahera.
Pola ini membentuk zona konvergensi memanjang dari Riau hingga Kepulauan Riau, dari pesisir utara Aceh ke arah Selat Malaka bagian utara, hingga Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya.
Selain gangguan atmosfer berskala luas, labilitas udara lokal yang tinggi juga ditemukan di berbagai daerah.
Proses konvektif yang kuat berpotensi terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kep. Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, serta hampir seluruh wilayah Papua.
"Merujuk pada kondisi atmosfer di atas, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca signifikan ini dengan selalu memperbarui informasi cuaca dan memperbaiki kondisi lingkungan," tulis BMKG.
Prediksi Cuaca Periode 22–28 April 2025
Untuk periode 22–24 April, BMKG memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami cuaca berawan hingga hujan ringan.
Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah berikut:
• Hujan lebat: Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
• Angin kencang: Pesisir Papua Selatan.
Selanjutnya, pada 25–28 April, kondisi cuaca secara umum masih didominasi oleh langit berawan hingga hujan ringan. Namun, kembali perlu diwaspadai hujan lebat yang mungkin terjadi di wilayah berikut:
• Hujan lebat: Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Dengan mempertimbangkan kombinasi dari dinamika atmosfer global, regional, dan lokal, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]