Seperti di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan yang sebelumnya tidak pernah banjir namun kini banjir. Kata Anies, hal itu disebabkan karena intensitas air hujan 180 mililiter dalam waktu dua jam.
"Hujan ekstrem itu di atas 150 mililiter per hari, lah ini dua jam 180 berarti kan ekstrem, apa yang terjadi pasti tergenang tapi dalam waktu 4 jam hilang sudah, artinya sistem manajemen pengendalian untuk pemulihan itu berjalan baik," tuturnya.
Baca Juga:
Wagub Lampung Jihan Nurlela Pantau Posko Kesehatan Pastikan Layanan Bagi Korban Banjir
Menurut Anies, DKI Jakarta dalam penanggulangan banjir telah menggunakan Key Performance Indicator (KPI) sejak 2018. Sistem penanganan banjir ini ditargetkan banjir surut maksimal 6 jam.
"KPI-nya harus 6 jam surut jadi begitu ada banjir, semua orang tahu 6 jam harus surut," pungkasnya. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.