Inovasi ini dinilai penting untuk membekali para santri dengan keterampilan yang relevan agar mereka mampu berkontribusi di tingkat global.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menekankan peran pesantren sebagai pilar penting dalam menjaga nilai kebangsaan dan menanamkan semangat moderasi beragama.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Subulussalam Selaku Pembina Upacara di Apel Hari Santri, Forkopimda Dengarkan Pidato Menag
Ia berharap pesantren menjadi benteng yang menjaga tradisi luhur bangsa sekaligus mengembangkan pemahaman keagamaan yang inklusif dan toleran.
"Pesantren harus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai moderasi beragama di Indonesia. Kita tidak ingin ada pemahaman agama yang sempit dan eksklusif. Santri harus menjadi agen perdamaian dan persatuan," tegasnya.
Melalui pesan-pesan ini, Menag Nasaruddin Umar menegaskan arah kebijakan Kementerian Agama dalam memperkuat pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menyeluruh, dengan perhatian tidak hanya pada ilmu agama, tetapi juga pengembangan karakter, keterampilan, dan wawasan global para santri.
Baca Juga:
Menag Yaqut Ancam Cabut Izin Travel yang Kirim Jemaah Pakai Visa Non-Haji
“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, agar para santri dan pesantren di Indonesia mampu menjadi motor penggerak kemajuan bangsa dan penjaga harmoni umat beragama,” tandas Menag.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.