WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hingga awal Oktober 2025, seluruh dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta ternyata belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang menjadi syarat mutlak agar makanan yang dikonsumsi siswa benar-benar aman dan layak.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan pihaknya bersama Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kini tengah mempercepat penerbitan SLHS untuk 180 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di Ibu Kota.
Baca Juga:
Ribuan Keracunan MBG, DPR Usulkan Hapus Kata “Gratis” dari Nama Program
“Kalau yang berbasis sertifikat belum ada, sedang berproses semua,” kata Ani di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa sejak awal Dinkes DKI telah melakukan inspeksi ke dapur-dapur MBG, namun baru sebatas pemeriksaan tahap awal.
Kini, upaya percepatan dilakukan dengan inspeksi ulang kesehatan lingkungan agar seluruh dapur segera memenuhi syarat penerbitan SLHS.
Baca Juga:
Keracunan Massal MBG, BPOM Temukan 13 Kelalaian Fatal di SPPG
“Kami sedang berkolaborasi dengan SPPG termasuk juga PTSP untuk percepatan penerbitan SLHS. Jadi secara masif kami akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan ulang,” jelasnya.
Kewajiban SLHS ini diberlakukan pemerintah pusat sejak September 2025 menyusul maraknya kasus keracunan makanan MBG di sejumlah daerah.
Di Jakarta sendiri, 60 siswa dari 10 lokasi berbeda sempat mengalami keracunan makanan akibat bakteri yang muncul karena proses pengolahan dan distribusi yang tidak sesuai standar.