Pratama menilai data pelapor itu merupakan data yang sangat sensitif untuk disalahgunakan di internet, seperti penipuan online yang kerap terjadi belakangan ini.
Dengan adanya dugaan kebocoran data pelapor KPAI itu, ia menyarankan perlunya perhatian serius oleh pemerintah, serta perlu dilakukan forensik digital untuk mengetahui celah keamanan mana yang dipakai untuk menerobos.
Baca Juga:
Dua Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Sumut, KPAI Desak Percepatan Penyelesaian
Sebelumnya, sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia juga diduga bocor dan dijual di situs RaidForums. Sebagian data yang bocor merupakan milik BPJS Kesehatan.
Selain data BPJS Kesehatan, sejumlah data penduduk Indonesia juga pernah bocor dan di jual RaidForums. Pada Mei 2020, sebanyak 91 juta data pengguna Tokopedia bocor dan dijual di situs itu oleh okun bernama Whysodank. Data itu telah diretas pada Maret 2020.
Data yang dijual seperti ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone, dan password yang masih ter-hash atau tersandi. Semua dijual dengan harga US$5 ribu atau sekitar Rp74 juta. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.