WahanaNews.co | Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dilaporkan masih menyelidiki dugaan kasus kebocoran data pribadi yang bocor dari sistem Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Sedang kami dalami (dugaan kebocoran data diduga milik pelapor KPAI)," ujar Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi kepada wartawan lewat pesan teks, Kamis (21/10/2021) sore.
Baca Juga:
Dua Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Sumut, KPAI Desak Percepatan Penyelesaian
Database yang diduga bocor dari KPAI itu diunggah pada 13 Oktober 2021 pukul 11 malam dengan nama Leaked Database KPAI (kpai.go.id) oleh akun C77. Kabar kebocoran data itu pun lantas viral di media sosial, Twitter.
Data yang diduga diretas itu dijual di RaidForums itu terdiri dari identitas pribadi orang yang pernah melakukan pengaduan ke KPAI.
Chairman CISReC sekaligus pengamat keamanan siber, Pratama Persada mengatakan data yang bocor itu merupakan database pelaporan masyarakat dari seluruh Indonesia, sejak 2016 sampai sekarang.
Baca Juga:
KPAI Sebut Terduga Pelaku Aniaya Balita Daycare Depok Langgar UU Perlindungan Anak
Ia mengatakan data yang bocor itu terdiri dari detail identitas lengkap pelapor meliputi nama, nomor identitas, kewarganegaraan, telepon, nomor ponsel, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, provinsi, kota, usia, serta tanggal pelaporan.
Selain itu Pratama mengungkap terdapat kolom data penghasilan bulanan, ringkasan kasus, hasil mediasi, bahkan ada list data identitas korban yang masih dibawah umur.
Data pelapor yang bocor di raidforums itu terdiri dari dua file, yakni berukuran 13MB dengan nama file kpai_pengaduan_csv dan 25MB dengan nama kpai_pengaduan2_csv. Untuk mengunduhnya, pengguna RaidForums diketahui perlu membayar Rp35 ribu per data.