Di sisi lain, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir.
Beberapa negara masih bergulat menekan penyebaran Covid-19, masih melakukan karantina wilayah (lockdown).
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
"Semua, kita harus memiliki sense of crisis, jangan seperti biasanya, jangan business as usual. Hati-hati, sense of crisis harus ada di kita semuanya, sehingga kita harus ada perencanaan yang baik, harus ada skenario yang pas dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini," tutur Jokowi.
Adapun dampak dari situasi ekonomi dan politik terlihat dari gangguan rantai pasok (supply chain) dan peningkatan inflasi di beberapa negara.
Di Turki, inflasi melonjak menjadi 61,1 persen.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Di AS, inflasi sudah melompat menjadi 8,5 persen dari yang biasanya di bawah 1 persen.
Sementara di Indonesia, inflasi masih terkendali di angka 2,6 persen.
"Saya memberikan gambaran seperti ini agar kita semua betul-betul waspada, betul-betul mengkalkulasi, menghitung secara detil, sehingga langkah antisipasinya tepat, langkah antisipasinya betul, benar," ungkap Jokowi.