Jusuf Kalla Sebut Peran Umat Islam untuk Kemajuan Bangsa di bidang Ekonomi
Sementara itu, Wakil Presiden Republik Indonesia ke 10 dan 12 H.M. Jusuf Kalla menyatakan bahwa selama ini kita selalu bangga sebagai negara dengan penduduk Islam yang terbesar. "Kita juga harus mengembangkan pemikiran-pemikiran Islam di Indonesia. Kehidupan keagamaan di Indonesia jauh lebih baik dari pada apa yang banyak terjadi di Timur Tengah atau dimanapun yang penuh gejolak, pertentangan dan konflik." Katanya.
Baca Juga:
Kapolri Sebut Pemanggilan Kepala BP2MI Diharapkan Percepat Ungkap Judol
"Tantangan kita kedepan adalah bagaimana umat Islam mempunyai peranan yang besar dalam bidang kemajuan bangsa khususnya dalam bidang ekonomi. Pemikiran-pemikiran entrepreneurship tentang kemampuan usaha umat Islam Indonesia." Paparnya.
"Pandangan-pandangan positif itu sekarang ini kita imbangi pandangan entrepreneurship, pandangan ekonomi, karena itu menjadi bagian dari kemajuan ini. Jika kita tidak maju di bidang itu ada suatu ketimpangan yang mempunyai bahaya di masa depan." tambahnya.
Ia menegaskan bahwa universitas bukanlah museum, dalam banyak hal umat Islam berpikir seperti museum, bangga pada masa lalu masa keemasan Islam. "Riset harus menjadi bagian dari kesetiaan kita semua. Kita harus merubah universitas itu bukan barang mati tetapi harus dinamis. "
Baca Juga:
Menko Polhukam dan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar Bahas Percepatan Pembangunan Papua
Anggota Dewan Pembina Yayasan Paramadina, Sofyan Djalil menyatakan bahwa ide menggerakkan bangsa, semua civilization dimulai dengan ide besar. "Saya pikir ide-ide Indonesia yang lebih inklusif, toleran, Islam yang rahmatan lil 'alamin harus terus kita gaungkan dan kita sebarkan. Universitas Paramadina harus menjadi laboratorium untuk itu, tidak perlu besar sekali tapi menjadi boutique university dimana ide dan pemikiran dikembangkan." Ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Abdul Latief yang juga merupakan salah satu pendiri Universitas paramadina mengungkapkan ide pendirian Paramadina "Kita ingin melahirkan kelas menengah baru Islam, programnya sederhana yaitu mengislamkan orang islam, maka dari itu berdirilah Yayasan Paramadina yang berarti orang yang kaum yang hijrah, yang mau pembaharuan, yang butuh kesejukan." tutupnya.
Hadir pula dalam acara tersebut, Rektor Prof. Didik J. Rachbini, Ketua Dewan Pembina Yayasan Paramadina Jusuf Kalla, Abdul Latif, Sofyan Djalil, Ahmad Ganis, perwakilan kedutaan besar sahabat, Lembaga internasional, dan civitas akademika Universitas Paramadina. [ast]