WahanaNews.co | Politikus Partai Hanura, Ambroncius Nababan, bikin gaduh di media sosial usai mengunggah foto eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai,
bersanding dengan seekor gorila.
Ambroncius dikecam banyak pihak
lantaran aksinya sarat rasialisme.
Baca Juga:
Abu Janda dan Pigai Sepakat Rukun, Kasus Rasial Tetap Diusut
"Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang
vaksin rabies," tulis akun Ambroncius Nababan yang diunggah ulang oleh
akun Twitter @NataliusPigai2, Minggu
(24/1/2021).
Dikutip dari situs Komisi Pemilihan
Umum (KPU), Ambroncius merupakan kader dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Keanggotaannya itu telah dikonfirmasi Sekjen Partai
Hanura, I Gede Pasek Suadika.
Baca Juga:
Natalius Pigai Ungkap Kronologi Pertemuan dengan Abu Janda
Di Pileg 2014, Ambroncius mencalonkan
diri dari Dapil Bali dengan nomor urut 4.
Pria kelahiran Taruntung, 5 Juli 1957, ini diketahui juga pernah menjadi Caleg Partai Hanura di Dapil
Sumut I pada tahun 2009.
Ambroncius tercatat juga pernah
tergabung dalam sejumlah organisasi, antara lain Ketua DPC
SOKSI Medan Baru, Ketua Baladhika Karya Medan, Korda Sumut Partai Hanura,
hingga Ketum DPP LKTR Hanura.
Di sisi lain, Ambroncius juga tercatat
memiliki sejumlah riwayat jabatan. Antara lain, Kepsek Yayasan Anugra Abadi di
tahun 2003, Brance Manager PT Capella tahun 1998, General Manager PT Indomarine
Tech pada tahun 2012, serta Dirut PT Asrimentris Art di tahun 2013.
Kini, nama
Ambroncius menjadi perbincangan, setelah membuat unggahan bernada
rasialisme yang ditujukan kepada Natalius Pigai.
Pigai sendiri telah angkat suara soal
serangan rasisme tersebut.
Menurutnya, kasus pembantaian,
pembunuhan, hingga kejahatan HAM di Papua selama era pemerintahan Joko Widodo
cenderung didasari rasialisme.
Tak hanya itu, Pigai juga menyebut
bahwa rasialisme saat ini telah menjadi kejahatan kolektif negara pada orang
Papua.
"Seluruh kejahatan di Papua
didasari oleh kebencian rasial. Orang Papua tidak akan pernah bisa hidup nyaman
dengan bangsa rasialis. Jakarta harus buka kran demokrasi dengan Rakyat Papua.
Kalau tidak, maka saya khawatir instabilitas bisa terjadi karena konflik
rasial di Papua. Saya orang pembela kemanusiaan berkewajiban moral untuk
ingatkan," kata Pigai kepada wartawan, Senin (25/1/2021).
Dalam kasus rasisme ini, Pigai juga
turut menyinggung Llyod Austin, yang merupakan Menteri Pertahanan
berkulit hitam keturunan Amerika-Afrika pertama di AS.
"Aku bangga padamu, mr @Lloydah orang kulit hitam Afrika-Amerika paling
kuat di dunia. Kami telah melawan rasisme kolektif (negara) Indonesia terhadap
orang kulit hitam Melanesia Afrika (Papua) lebih dari 50 tahun. Penyiksaan,
pembunuhan & genosida perlahan. Kami butuh perhatian," cuit
Natalius. [qnt]