"Baru setelah pinggang saya membengkak, saya dibawa ke Jakarta dan menjalani operasi," tambahnya.
Tuntut Keadilan
Baca Juga:
Aksi Penyiksaan Tahanan Palestina Direkam Sipir Penjara Israel
Kuasa hukum para korban, Muhammad Soleh, menuntut agar pemerintah segera membentuk tim pencari fakta untuk menyelidiki tuntas dugaan kekerasan dan eksploitasi terhadap para pemain sirkus ini.
“Korban-korban ini harus didengar. Kami percaya masih banyak korban lain yang belum muncul ke permukaan dan mereka masih berada di lingkungan Taman Safari. Mereka juga punya keluarga, entah yang masih hidup atau sudah tiada,” tegas Soleh.
Ia juga mengkritik keras pihak Taman Safari Indonesia yang hingga kini belum menunjukkan sikap bertanggung jawab atas dugaan pelanggaran HAM tersebut.
Baca Juga:
Dilaporkan Aep soal Dugaan Hoaks Kasus Vina Cirebon, Ini Respons Dedi Mulyadi
“Sampai sekarang belum ada pengakuan. Mereka seperti menutup mata, seolah-olah tidak pernah ada kekerasan atau pelanggaran yang terjadi. Padahal, ini soal kemanusiaan,” kata dia.
Wamenkumham Mugiyanto menanggapi laporan itu dengan serius. Ia menyebut bahwa kesaksian para korban menunjukkan adanya pelanggaran hak asasi manusia yang serius.
“Ada kemungkinan besar banyak sekali tindak pidana yang terjadi di sana. Dan salah satu hal paling mendasar adalah identitas. Identitas itu hak asasi, dan sebagian dari mereka bahkan tidak tahu siapa orang tuanya,” ujarnya.