WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI menyoroti derasnya isu dugaan food tray impor asal China yang digunakan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengandung zat berbasis babi, sebuah kabar yang langsung memicu kegelisahan publik karena menyentuh aspek kehalalan sekaligus keamanan konsumen.
Ketua BPKN RI, Mufti Mubarok, menegaskan perlunya kajian komprehensif sebelum kesimpulan apapun diumumkan kepada masyarakat.
Baca Juga:
BPKN: LMKN Wajib Transparan Soal Royalti Lagu, Regulasi Jangan Bebani UMKM
“BPKN menekankan pentingnya data dan hasil uji yang valid. Dugaan kandungan babi pada food tray harus dikaji secara ilmiah dengan melibatkan lembaga berkompeten agar publik tidak dirugikan oleh simpang siur informasi,” tegas Mufti dalam keterangan tertulisnya, yang diterima WahanaNews.co, Kamis (25/9/2025).
Untuk itu, BPKN telah menjalin koordinasi dengan BPOM, Badan Gizi Nasional (BGN), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Kementerian Perdagangan, serta organisasi keagamaan guna memastikan verifikasi berlangsung transparan dan menyeluruh.
BPKN juga mendorong agar pengujian tidak hanya dilakukan oleh laboratorium pemerintah, melainkan juga melibatkan laboratorium independen sehingga hasilnya benar-benar kredibel dan dapat dipublikasikan secara terbuka.
Baca Juga:
BPKN Kritik Rencana ATR/BPN Ambil Alih Tanah Menganggur, Sebut Langgar Hak Rakyat
Mufti menambahkan, isu ini menyangkut hak konsumen atas rasa aman, kenyamanan, serta informasi yang benar sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
“Jika terbukti ada pelanggaran, tentu harus ada perbaikan, termasuk penggantian produk dan penindakan terhadap pihak yang lalai. Namun jika tidak terbukti, klarifikasi resmi juga penting agar isu tidak berkembang liar,” ujarnya.
BPKN mengajak masyarakat tetap tenang menunggu hasil uji resmi, seraya memastikan bahwa lembaganya akan terus mengawal persoalan ini hingga konsumen memperoleh kepastian penuh terkait kehalalan dan keamanan food tray dalam program MBG.