"Sehingga menjadi merasa tertekan dan akhirnya disuruh bikin surat pernyataan untuk tidak ingin lagi autopsi dan sebenarnya mereka merasa tidak nyaman," imbuhnya.
Mantan Wakil Ketua KPK ini meminta aparat kepolisian lebih serius dalam melakukan proses ekshumasi dan autopsi untuk menemukan titik terang penyebab kematian pada korban Kanjuruhan itu.
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
Menurutnya, polisi harus bergerak berdasarkan metode scientific crime investigation.
"Polisi harus menggunakan segala cara yang ada untuk menginvestigasi itu, harusnya. Tapi kenapa seperti ada keengganan," ujar Laode.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan soal rencana ekshumasi yang akan dilakukan pada 5 November mendatang.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
"Ya mas, sudah dikoordinasi dengan PDFI Jatim, TGIPF, LPSK, Kompolnas, dan penyidik," kata Dedi melansir CNNIndonesia.com, Minggu (30/10). [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.