"Apa yang sedang terjadi sekarang ini sebenarnya merupakan suatu upaya bagi warga Palestina untuk mempertahankan diri mereka terhadap agresi yang dilakukan oleh Israel, dan juga upaya yang dilakukan warga Palestina untuk mempertahankan tanah-tanah dan rumah-rumah mereka yang dijarah oleh Israel, dan sehingga terjadi konflik dan peperangan ini," katanya.
Untuk itu, Fadli menilai situasi saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengembalikan pengakuan dunia atas kedaulatan dan kemerdekaan Palestina, sebagaimana upaya meraih pengakuan dunia atas kemerdekaan Indonesia lepas dari penjajahan Belanda dahulu kala.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
"Inilah adalah momentum, momentum yang tepat ya untuk mengembalikan pembicaraan kepada bagaimana pengakuan dunia internasional terhadap kedaulatan dan kemerdekaan rakyat Palestina. Saya kira ini mirip juga dengan kita dulu Pada waktu kita dijajah oleh Belanda, terutama pada fase revolusi perang mempertahankan kemerdekaan," ucap dia.
Selain Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, turut hadir pula Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Bagus Hendraning Kobarsyih, dan Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) BKSAP DPR RI-Parlemen Palestina Syahrul Aidi Maazat.
Kelompok bersenjata Hamas menyerbu pagar perbatasan Israel-Gaza dari Gaza pada Sabtu (7/10) untuk menewaskan tentara dan warga sipil Israel, serta menyandera puluhan orang di daerah kantong Palestina berpantai tersebut.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
Israel merespons dengan melancarkan pemboman besar-besaran di Gaza dan kemungkinan dilanjutkan dengan serangan darat ke wilayah yang telah mereka tinggalkan hampir dua dekade lalu setelah 38 tahun diduduki.
Serangan Hamas itu menyebabkan 800 warga Israel tewas dan lebih dari 2.500 orang terluka, sedangkan dari pihak Palestina sudah lebih dari 500 warga tewas dan lebih dari 3.000 orang terluka akibat serangan udara Israel.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.