Museum ini sendiri dibangun di atas tanah sejuta kenangan yang menjadi tempat kelahiran Soeharto.
Dulunya lahan ini adalah milik sang Kakek Buyut Notosudiro, kemudian diwariskan ke Atmosudiro yang menjadi ayah RR Sukirah, ibunda Soeharto.
Baca Juga:
Diajak Gabung Parpol Pelita, Gatot Nurmantyo: Saya Tidak Berpartai
"Di sini ada koleksi yang harganya mahal. Yaitu, tempat lahirnya Pak Harto. Bahkan di situ ada sumur yang sudah ada sejak Pak Harto lahir sudah ada, sampai sekarang airnya jernih dan selalu kami pelihara betul untuk tempat wudhu musala kami," urai dia.
"Dan itu jadi bagian dari sejarah sosok anak desa, anak petani sederhana," ujarnya.
Gatot Nurmantyo sempat menyebut komunisme sedang menyelinap ke tubuh militer.
Baca Juga:
Ini Profil Aylawati Sarwono, yang Diduga Foto Syur Dengan Gatot Nurmantyo
Hal ini terlihat dari hilangnya sejumlah patung tokoh pemberantas G30S/PKI di markas Kostrad.
Salah satunya patung Soeharto.
Pernyataan Gatot kemudian dibantah oleh Pangkostrad, Letjen Dudung Abdurrachman.