Selain itu, berdasarkan Laporan Mingguan EIA (Energy Information Administration), terdapat peningkatan stok, terutama stok produk minyak Amerika Serikat pada bulan Desember 2022, seperti Gasoline naik sebesar 9,2 juta barrel menjadi 223 juta barrel, dibandingkan bulan sebelumnya.
Distillate juga mengalami kenaikan sebesar 7,6 juta barrel menjadi 120,2 juta barrel, dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca Juga:
Sri Mulyani Bicara Terkait Performa Baik APBN Ditengah Dinamika Global
“Faktor lainnya adalah menguatnya nilai tukar dollar AS dibandingkan mata uang lainnya terutama terhadap Euro,” demikian dikutip dari Exsum tersebut.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 di China setelah pelonggaran kebijakan pembatasan diterapkan sehingga menimbulkan kekhawatiran pasar turunnya permintaan minyak mentah dari negara tersebut.
Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Desember 2022 dibandingkan November 2022:
Baca Juga:
RI-Malaysia Sepakat Dorong ASEAN-GCC sebagai Kekuatan Ekonomi Baru
- Dated Brent turun sebesar 10,55 dollar AS per barrel dari 91,67 dollar AS per barrel menjadi 81,12 dollar AS per barrel.
- WTI (Nymex) turun sebesar 7,87 dollar AS per barrel dari 84,39 dollar AS per barrel menjadi 76,52 dollar AS per barrel.
- Brent (ICE) turun sebesar 9,51 dollar AS per barrel dari 90,85 dollar AS per barrel menjadi 81,34 dollar AS per barrel.