WahanaNews.co | Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-115 adalah momentum yang tepat untuk membangun bangkit bersama pascapandemi COVID-19.
Harkitnas ke-115 adalah Harkitnas pertama yang diperingati setelah Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan pencabutan status darurat kesehatan global untuk COVID-19 pada 5 Mei 2023 lalu.
Baca Juga:
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2024 Pemko Binjai, Bangkit Untuk Indonesia Emas
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Menteri Komunikasi dan Informatika (Plt Menkominfo) Mahfud MD dalam amanat upacara Peringatan Harkitnas ke-115, yang dibacakan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama selaku inspektur upacara Harkitnas ke-115 di lingkungan lembaga kepresidenan, Senin (22/05/2023), di Halaman Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta.
“Ini menjadi momentum untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional ke-115 ini sebagai upaya bersama membangun semangat kebangsaan untuk bangkit pascapandemi,” ujar Mahfud.
Mahfud mengatakan, bangsa Indonesia patut bersyukur karena mampu melalui dan bangkit dari krisis akibat pandemi COVID-19 yang melanda selama tiga tahun terakhir. Keberhasilan tersebut, menurutnya, tidak terlepas dari kolaborasi seluruh komponen bangsa.
Baca Juga:
42 Ucapan Berkesan dan Penuh Semangat untuk Hari Kebangkitan Nasional 2024
“Seluruh elemen bangsa saling bahu membahu berkolaborasi menerapkan nilai-nilai persatuan juga kesatuan dalam mewujudkan kebangkitan bangsa kita dari berbagai krisis global, baik kesehatan, perekonomian, hingga geopolitik sekalipun,” imbuhnya.
Kebangkitan bangsa Indonesia di tengah krisis dunia, kata Mahfud, juga ditunjukkan melalui kiprah Indonesia di berbagai forum internasional. Di tahun 2022, Indonesia memegang presidensi G20, forum yang beranggotakan 20 negara atau entitas regional dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Kemudian, di tahun 2023 Indonesia memegang keketuaan ASEAN, wadah kerja sama negara di kawasan Asia Tenggara.
“Mengusung tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’, Indonesia ingin menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang penting dan relevan bagi seluruh dunia dalam merespons tantangan regional maupun global, sekaligus memperkuat posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia,” ujarnya.