Hal itu sejalan dengan program prioritas yang diusung Perpunas, yakni Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Dimulai sejak 2018, TPBIS berhasil mengembangkan wawasan pengetahuan dan berbagai keterampilan yang bermanfaat bagi usaha masyarakat guna meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
Baca Juga:
Film Indonesia Pabrik Gula Disambut Meriah di Amerika
“Keberhasilan perpustakaan dalam TPBIS dapat diukur dari kemampuan perpustakaan merancang dan mempresentasikan dirinya sebagai ruang publik agar masyarakat dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan; ruang belajar secara kontekstual; dan ruang berlatih keterampilan dan kecakapan yang diperlukan masyarakat untuk meningkatkan kapabilitas dan produktivitas” katanya.
TPBIS juga akan dipaparkan Kepala Perpusnas dalam sesi khusus narasumber. Tahun ini merupakan ketiga kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. Sebelumnya, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pada 2007 dan 2012.
Seharusnya, pertemuan CDNLAO ke-28 dilaksanakan pada 2020 di Indonesia. Namun karena pandemi COVID-19, pertemuan ini ditunda.
Baca Juga:
Presiden Gelar Open House Hari Ini di Istana, Masyarakat Tak Perlu Daftar
Pertemuan CDNLAO ke-28 akan diisi dengan materi dari sembilan narasumber yang terkait dengan tiga subtema yakni keberlanjutan, inklusi, dan inovasi, demikian Muhammad Syarif Bando.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.