Tohom Purba menyebutkan bahwa pemerintah harus mempercepat pembangunan jaringan transportasi publik yang efisien dan terjangkau, seperti perluasan jaringan MRT, LRT, serta peningkatan kualitas layanan bus dan kereta komuter.
“Pembangunan infrastruktur transportasi harus menjadi prioritas utama. Jika transportasi publik berkualitas dan terjangkau, kita bisa mengurangi beban kemacetan serta meningkatkan produktivitas masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Minta Seluruh Elemen Dukung Pemerintah Pasca 87,5 Persen Kepuasan Kinerja 100 Hari Presiden dan Wapres
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya insentif bagi sektor industri dan ekonomi kreatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap Jakarta sebagai pusat ekonomi utama.
“Jika kawasan-kawasan satelit di Jabodetabekjur dikembangkan secara optimal, distribusi ekonomi akan lebih merata dan mengurangi tekanan terhadap Jakarta,” tambahnya.
Bukan Hanya Milik Jakarta
Baca Juga:
Relawan RIDO Gruduk KPU Jakarta, Desak Pilkada Dua Putaran
Dalam menghadapi era baru pasca-pemindahan ibu kota, Tohom Purba menegaskan bahwa keberhasilan transformasi Jabodetabekjur menjadi kawasan aglomerasi sangat bergantung pada kemauan politik dan koordinasi yang baik antara para pemangku kepentingan.
“Pilihan ada di tangan kita, pakah kita ingin bergerak bersama dan menciptakan kawasan metropolitan yang maju, atau tetap berjalan sendiri-sendiri dan membiarkan ketimpangan semakin lebar? MARTABAT Prabowo-Gibran mengajak semua kepala daerah untuk bergandengan tangan, karena masa depan Jabodetabekjur bukan hanya milik Jakarta, tetapi milik kita semua,” pungkasnya.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.