WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi risiko tsunami di sekitar Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta, yang dapat mengancam kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa kawasan Jalan Underpass Bandara NYIA termasuk dalam zona rawan tsunami, sehingga perlu perhatian khusus.
Baca Juga:
Dipicu Subduksi Lempeng dan Sesar Aktif, BMKG Catat 13 Gempa dalam Sepekan di Sumbar
"Salah satu titik yang harus diwaspadai adalah underpass lintas selatan Bandara Yogyakarta di Kulonprogo. Area ini merupakan zona dengan potensi risiko tsunami yang tinggi," ujar Dwikorita dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah mitigasi, BMKG mengusulkan penerapan sistem buka-tutup lalu lintas di ruas jalan underpass tersebut selama masa mudik.
Sosialisasi dini kepada masyarakat juga diperlukan agar pemudik memahami potensi bahaya di area tersebut.
Baca Juga:
Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp3 Miliar untuk Perbaikan Drainase dan Cegah Banjir
Menurut Dwikorita, pengaturan lalu lintas harus dilakukan secara cermat, mengingat underpass sepanjang 1,4 kilometer ini dapat menjadi titik rawan jika terjadi kepadatan kendaraan.
"Kami meminta Kementerian PUPR memastikan mekanisme buka-tutup dapat berjalan lancar. Jangan sampai terjadi kemacetan yang justru membuat kendaraan terjebak di dalam terowongan saat evakuasi tsunami," tegasnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 146,48 juta orang, atau sekitar 52% dari total populasi Indonesia.
Pulau Jawa masih menjadi tujuan utama, dengan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025 dan arus balik pada 6 April 2025.
Di sisi lain, BMKG memastikan kesiapan sistem peringatan dini terkait gempa bumi, tsunami, dan cuaca ekstrem.
"Kami akan mengoptimalkan seluruh sumber daya meteorologi, klimatologi, dan geofisika guna memastikan distribusi informasi berjalan akurat dan tepat waktu," ujar Dwikorita.
Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana, juga menyoroti pentingnya peran BMKG dalam persiapan mudik Lebaran.
Menurutnya, pemantauan cuaca sangat krusial, mengingat hujan ekstrem yang sempat melanda Jabodetabek dan menyebabkan banjir.
"BMKG harus dilibatkan lebih aktif dalam mitigasi risiko selama masa mudik. Kondisi cuaca yang tidak menentu, termasuk potensi hujan deras di bulan April, dapat mengganggu kelancaran transportasi," jelas Danang dalam diskusi bertajuk Mudik Aman, Keluarga Nyaman di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Selain itu, DPR berkomitmen menjalankan fungsi pengawasan untuk memastikan semua persiapan berjalan sesuai rencana.
"Negara harus hadir dalam migrasi besar ini demi menjaga keselamatan masyarakat," pungkas Danang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]