WahanaNews.co, Pasuruan - TNI AU sedang melakukan pencarian recorder pesawat Super Tucano TT-3111 dan TT-3103 yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis (16/11/2023).
Warga diminta untuk tidak mengambil barang apa pun di sekitar puing pesawat.
Baca Juga:
Pesawat Jazirah Aviation Terjatuh di Laut UEA, Dua Nyawa Melayang
Marsekal Pertama Agung Sasongkojati, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, menyatakan bahwa pihaknya masih berupaya menemukan data recorder dari kedua pesawat tersebut.
"Kami sedang mencari data recorder pesawat pada saat ini," kata Agung dalam konferensi pers di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, pada Kamis (16/11/2023), mengutip CNN.
Dia menjelaskan bahwa recorder tersebut memiliki signifikansi yang besar karena menyimpan rekaman suara, gambar, serta data mengenai ketinggian dan kecepatan pesawat.
Baca Juga:
Kecelakaan Tragis di Brasil, 62 Orang Tewas dalam Insiden Pesawat Voepass
"Data recorder pesawat Ini banyak menyimpan data rekamana suara, gambar kamera pesawat, rekaman ketinggian, kecepatan, posisi, lokasi, dan semua yang dibutuhkan mengenai kondisi mesin pesawat," ucapnya.
Karena itu, TNI AU pun mengimbau masyarakat agar tidak sembarang mengambil, bila menemukan benda-benda yang berada atau tercecer di sekitar bangkai pesawat.
"Kami mengimbau mohon bila ada yang menemukan peralatan dari masyarakat mohon jangan dipindah, dibawa, disimpan karena itu dibutuhkan untuk penyelidikan," ujarnya.
Evakuasi recorder ini dilakukan oleh tim TNI AU yang berbeda dengan tim evakuasi jenazah awak pesawat Super Tucano tersebut.
"Kalau menemukan hal-hal lain tolong jangan dibawa pergi, ataupun mau membantu kalau menemukan, tolong difoto dan sebutkan dimana letaknya karena itu membantu merekonstruksi kejadian sebenarnya," tambahnya.
Sebelumnya, dua pesawat EMB 314 Super Tucano yang berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, mengalami kecelakaan di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, pada hari Kamis. Setiap pesawat tersebut membawa dua personel.
Pesawat TT-3103 dan TT-3111 awalnya lepas landas dari Lanud Abdulrachman Saleh pada pukul 10.51 WIB.
Kedua pesawat menjalankan misi Proficiency Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abdulrachman Saleh-Area Latihan-Lanud Abdulrachman Saleh. Kontak dengan pesawat terputus pada pukul 11.18 WIB.
Pada pukul 19.00 WIB kemarin, Letkol Pnb Sandhra Gunawan berhasil ditemukan. Ini menyusul penemuan tiga jenazah sebelumnya, yakni Mayor Pnb Yuda A Seta, Kolonel Pnb Subhan, dan Kolonel Adm Widiono.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]