“Saya sangat menghargai pembangunan industri pabrik foil tembaga yang dikerjakan oleh PT Hailiang Group dari Tiongkok. Artinya hasil dari PTFI (PT Freeport Indonesia) yang ada di lingkungan ini juga akan bisa diserap sehingga akan jadi barang jadi atau setengah jadi yang nantinya akan kita gunakan untuk baterai litium atau baterai mobil listrik maupun mobil listriknya itu sendiri,” lanjut Presiden Joko Widodo menambahkan.
KEK Gresik sendiri telah berhasil menarik investasi besar ke dalam kawasan, yaitu Smelter PT Freeport Indonesia dengan nilai investasi sebesar US$3 miliar, yang akan menghasilkan katoda tembaga berkapasitas 1,7 juta ton per tahun.
Baca Juga:
PDIP Lepas Jokowi, Prabowo Tegaskan Gerindra Terbuka untuk Mantan Presiden
PT Hailiang Nova Material Indonesia akan menjadi off taker produk PT Freeport Indonesia dengan produk akhir Foil Tembaga, sebagai bahan baku lithium-ion battery. Kolaborasi antara smelter tembaga dan off taker-nya tersebut mampu menciptakan ekosistem Electric Vehicle di KEK Gresik dengan menarik beberapa investasi baru ke dalam kawasan, antara lain industri kaca (seperti Xinyi), industri baja, dan industri EV battery sendiri, hingga Electric Vehicle.
PT Hailiang Nova Material Indonesia, memproduksi foil tembaga electrodeposit untuk kendaraan listrik bertenaga baterai litium. Pabrik ini direncanakan berkapasitas 100 ribu ton pertahun yang terbagi dalam 2 fase dan diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja 1.920 orang.
“Konsep hilirisasi di KEK Gresik melalui pembangunan smelter PT Freeport Indonesia dan pembangunan pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia, dapat menjadi salah satu success story hilirisasi industri di Indonesia,” ujar Sesmenko Susiwijono.
Baca Juga:
PDIP Lepas Jokowi, Golkar Siap Terima Mantan Presiden dengan Tangan Terbuka
Chairman of The Board of Hailiang Group, Cao Jian Guo mengungkapkan, “Kami meletakkan langkah pertama dalam dalam globalisasi bahan energi baru Hailiang di Indonesia, keputusan ini merupakan hasil dari proses pembandingan di antara banyak negara tujuan investasi.
Tidak hanya karena Indonesia memliki sumbver daya mineral yang kaya dan sumber tenaga kerja yang memadai, tetapi juga masyarakatnya yang ramah, unggul dalam lingkungan bisnis,” pungkasnya. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Rabu (21/6). [jp/jup]