(6) Menyampaikan laporan kepada Presiden RI.
Pandemi Covid-19 menambah kompleksitas
tantangan yang dihadapi oleh forum ini, dan juga ekspektasi bahwa Indonesia
akan memimpin langkah strategis untuk mengatasi dampak pandemi.
Baca Juga:
Luhut: Prabowo Tak Perlu Melawan Tarif Trump, Negosiasi Lebih Efektif
Menko Airlangga menjelaskan lima nilai
strategis bagi Indonesia dalam memegang Presidensi G-20, yaitu:
(1) Sinergi antara Indonesia dan dunia
internasional dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi global dan nasional dari
pandemi Covid-19;
(2) Indonesia akan memiliki suara dalam menentukan
arah ekonomi global pasca krisis, termasuk di dalamnya stabilitas sistem
keuangan internasional;
Baca Juga:
Menko Airlangga Hartarto Sebut Perputaran Uang Lebaran Tahun 2025 Cenderung Moderat
(3) Presidensi G-20 akan dimanfaatkan
Pemerintah untuk menampilkan keberhasilan reformasi struktural dan keuangan
Indonesia di tengah pandemi, seperti UU Cipta Kerja, transisi energi termasuk
peningkatan kandungan biodiesel, dan pendirian SWF Indonesia;
(4) Indonesia akan memanfaatkan dukungan
internasional terhadap prioritas Pemerintah. Isu-isu seperti digitalisasi,
pengembangan SDM, pemberdayaan perempuan dan pemuda, ketersediaan vaksin, dan
persiapan sistem kesehatan untuk memitigasi risiko pandemi masa depan akan
menjadi beberapa bahasan utama Presidensi G-20 tahun mendatang;
(5) Presidensi G-20 Indonesia berpotensi
menghasilkan devisa bagi Indonesia jika diselenggarakan secara fisik pada akhir
tahun 2022.