Demi mendukung kesiapan infrastruktur
teknologi dalam persiapan Presidensi G-20 Indonesia, Pemerintah telah membangun
portal Document Management System (DMS) untuk menata secara digital
dokumen substansi terkait G-20 dan menjadi bagian integral Sekretariat Sherpa G-20
Indonesia yang dapat diakses oleh seluruh K/L yang terlibat di G-20.
"Ini merupakan insiatif yang sangat bagus,
untuk memastikan proses penyusunan substansi yang transparan dan akuntabel,
terutama bagi instansi yang selama ini menaungi G-20," tambah Airlangga.
Baca Juga:
Kontroversi Calon Ketum Golkar: Agung Laksono Tegaskan Bahlil Bukan 'Titipan Istana'
Sesuai kesepakatan KTT G-20 di Riyadh pada
tahun 2020, Indonesia akan menjadi Presidensi G-20 pada tahun 2022.
Keputusan ini maju setahun lebih awal dari
rencana semula pada tahun 2023, setelah India mengajukan pertukaran dengan
Indonesia, karena India membutuhkan waktu persiapan yang lebih panjang.
Alasan lainnya ialah karena Indonesia akan
menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.
Baca Juga:
soal Isu Disepakati Jadi Plt Ketum Golkar, Agus Gumiwang Buka Suara
KTT G-20 rencananya akan diselenggarakan pada
bulan November 2022 di Bali, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat
dalam setiap pertemuan yang akan dilakukan secara fisik, dengan melibatkan
sekitar 6.500 delegasi asing. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.