Dave menilai, informasi tersebut untuk melihat apakah partai politik juga berpandangan sama mengenai Indonesia ke depan.
Pihaknya juga tidak khawatir data intelijen yang didapat presiden disalahgunakan untuk kepentingan politik praktis semata.
Baca Juga:
Tinjau BLUD RS Konawe, Jokowi Apresiasi Inisiatif Pendanaan Pembangunan
"Pertimbangan itu bagian dari tugasnya beliau (Presiden Jokowi) dan juga memang kewajiban dari lembaga intelijen itu untuk melapor, jadi tidak ada kendala apa pun itu," ujarnya, melansir Kompas TV, Minggu (17/9/2023).
"Bukan cawe-cawe, itu beda. Kan laporan intelijen itu kan dia hanya mendapatkan laporan. Bahwa cawe-cawe itu berarti mengintervensi kebijakan, jadi jangan di-blur line-nya," sambung Dave.
Sebelumnya di acara Rakernas relawan Seknas, Jokowi menyatakan, telah mendapat informasi dari BIN, Bais TNI maupun dari Baintelkam Polri mengenai arah dan tujuan partai politik di Pilpres 2024.
Baca Juga:
Resmikan Bendungan Ameroro, Jokowi: Cegah Krisis Air dan Reduksi Banjir
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu. Partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana saya juga ngerti," ujar Jokowi.
"Informasi yang saya terima komplet dari intelijen saya ada BIN, dari intelijen di Polri ada, dari intelijen TNI saya punya BAIS dan informasi-informasi di luar itu, angka data, survei semuanya ada. Saya pegang semua dan itu hanya miliknya presiden karena langsung, langsung ke saya," kata Jokowi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.