Kabar ini juga disampaikan oleh epidemiolog Pandu Riono lewat akun Twitter-nya. Arifin sendiri dikatakan merupakan Ketua Stop Tuberkulosis Indonesia yang sangat aktif mempercepat pengendalian Tuberkulosis di Indonesia. Pandu mengungkapkan, Arifin dirawat di Mayo Clinic.
Berdasarkan Arsip VIVA, Arifin Panigoro lahir di Bandung, Jawa Barat, 14 Maret 1945. Dia menikah dengan Raisis, dan dikaruniai dua orang anak, Maera Hanafiah dan Yaser Raimi.
Baca Juga:
Pesan Arifin Panigoro: Berbisnis itu (Tidak) Mudah
Arifin dikenal sebagai pengusaha atas bimbingan orang tuanya Jusuf Panigoro. Sejak kecil, ayahnya memperkenalkan Arifin tentang hidup mandiri dan kesuksesan.
Bahkan saat di bangku sekolah, Arifin diajak ayahnya terlibat langsung dalam bisnis, Arifin diberdayakan mengelola toko dengan menjadi sebagai kasir.
Karier bisnisnya dimulai sebelum tahun 1980-an, sebagai kontraktor instalasi listrik door to door. Selanjutnya, ia memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecilan, seiring perkembangan zaman, usahanya mulai berkembang dan menunjukan kemajuan yang signifikan.
Baca Juga:
Berbisnis itu (Tidak) Mudah, Itu Pesan Arifin Panigoro
Kemudian, pada 1981 Arifin Panigoro memberanikan diri untuk menggarap proyek pipanisasi yang berdiameter besar dengan perusahaan barunya bernama Medco. Medco adalah singkatan dari Meta Epsi Drilling Company.
Usahanya semakin berkembang, pada tahun 1990, Medco mulai menunjukan kejayaannya. Setelah sukses di bidang bisnis, kemudian ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada tahun 1999, dan tiga tahun kemudian ia terpilih menjadi ketua DPP dan ketua Fraksi PDIP hingga tahun 2003.
Namun, pada 2005 ia mengundurkan diri dari DPR dan PDIP dan membentuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP).