”Kami belum tahu, apakah kapalnya rusak atau apa sehingga butuh pertolongan. Tapi, radio kapalnya tidak bisa dihubungi,” kata Rasgianto.
Menurut Rasgianto, nelayan selama ini sudah dibekali informasi kondisi cuaca. Nelayan, lanjutnya, juga punya pengetahuan untuk memperkirakan cuaca.
Baca Juga:
Jamil Zeb Tumori: 1.700 Ton Solar Masuk Ke Sibolga, Namun Kapal Nelayan Alami Kelangkaan
Namun, cuaca semakin sulit diprediksi saat berada di tengah lautan. Pihaknya berharap, kapal tersebut segera ditemukan.
Kasus nelayan Indramayu hilang saat melaut bukan kali ini saja. Apandi (38), nelayan asal Desa Sukahaji, Patrol, sebelumnya ditemukan tewas di perairan Eretan, Minggu (13/2/2022). Korban sempat tenggelam dan hilang akibat lambung perahunya bocor, Kamis (10/2).
Pada April 2021, KM Barokah Jaya berisi 32 nelayan yang bertabrakan dengan kapal Habco Pioneer di perairan Indramayu menyebabkan 13 nelayan hilang. Empat nelayan lainnya meninggal dunia dan 15 orang selamat. Sebagian besar korban adalah remaja dan tanpa asuransi. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.