Nakhoda beralasan agar proses perbaikan lebih mudah dijangkau. Hingga kini, Jeni menambahkan, pihak perusahaan kapal masih melakukan perbaikan.
"Kepada pihak perusahaan juga kami minta untuk segera merampungkan perbaikan. Karena jika kebocoran tak segera ditangani, dikhawatirkan tumpahan batu bara yang jatuh semakin banyak dapat mengancam atau merusak ekosistem di dalam laut," tukasnya.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
Kondisi itu dibenarkan salah satu kru kapal Tugboat KR 306 Samarinda yang betugas menarik kapal tongkang tersebut.
Kebocoran mengakibatkan air laut masuk ke dalam lambung kapal, dan saat ini sedang dilakukan penyedotan
"Saat ini air yang masuk pada tabung (Manhole) kita keluarkan, kita sedot pakai mesin," kata Hardianta.
Baca Juga:
KPK Ungkap Eks Bupati Kukar Dapat US$5 per Matrik Ton dari Perusahaan Batu Bara
Meski belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab utama kebocoran lambung sebelah kiri kapal kapal tongkang muat batu bara.
Namun, ada dugaan bagian plat yang tidak kuat menahan hempasan gelombang air laut.
"Dugaan saya mungkin dari sambungan plat yang dilas kurang rapat, jadi ada celah air untuk masuk. Bisa juga ada plat yang berkarat, sehingga tidak kuat menahan empasan gelombang air laut," ujarnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.