Sementara itu, tujuh penumpang lainnya beserta awak kapal berhasil diselamatkan oleh tim SAR dalam insiden tersebut.
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia terus melakukan langkah-langkah aktif dan terkoordinasi dalam merespons kecelakaan kapal wisata di perairan Labuan Bajo.
Baca Juga:
Menpar: Kebijakan WFA Perkuat Pergerakan Wisatawan di Libur Nataru
Pemerintah menegaskan bahwa keselamatan wisatawan menjadi prioritas utama dalam setiap penanganan kejadian darurat di destinasi wisata.
“Kami telah mengirimkan Staf Ahli Menteri serta pejabat Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores untuk secara langsung memantau dan berkoordinasi dengan operasi pencarian dan penyelamatan yang dilaksanakan oleh Basarnas di lapangan,” kata Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana.
Selain fokus pada operasi pencarian dan penyelamatan, secara kelembagaan Kementerian Pariwisata juga menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta.
Baca Juga:
Libur Nataru Lebih Produktif, Menpar Dukung WFA dan Wisata Belanja Nasional
Langkah ini dilakukan untuk menyampaikan ungkapan empati dan duka cita yang mendalam, sekaligus menawarkan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan dalam penanganan pasca-kejadian.
Menteri Pariwisata juga telah menugaskan Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Kepala Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, serta Direktur Politeknik Pariwisata Bali untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban.
Pendampingan tersebut dilakukan dengan tetap menghormati persetujuan keluarga korban serta berkoordinasi erat dengan Kedutaan Besar Spanyol di Jakarta.