WahanaNews.co | Terkait insiden berdarah di setadion kanjuruhan malang, Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk korban tragedi Kanjuruhan di RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang, Kamis (6/10/2022).
Dalam kunjungan itu Dudung menduga kekerasan yang dilakukan prajurit TNI di Kanjuruhan dipicu oleh emosi.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
"Yang jelas itu hanya beberapa orang yang mungkin karena emosi atau terpancing," kata Dudung.
Dudung belum mau berbicara banyak terkait anggota yang diduga melakukan tindak kekerasan itu. TNI AD masih menunggu hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
"Ini kan masih ada tim TGIPF yang akan mengecek sejauh mana keterlibatan anggota, kenapa itu bisa terjadi karena situasi kita juga tidak tahu," tuturnya.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
Namun, Dudung menegaskan anggota yang terbukti melakukan aksi kekerasan akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Di lain sisi, Dudung menyebut bahwa dalam peristiwa itu lebih banyak anggota yang justru membantu menolong dan mengevakuasi para korban.
"Tetapi lebih banyak justru yang menolong ya, yang mengevakuasi sampai ke rumah sakit rata-rata anggota kita," ujarnya.