Farra melanjutkan,
sekitar tahun 1978, aset tersebut sempat disekat dan dijadikan rumah tinggal
beberapa karyawan RRI.
Setiap enam bulan sekali, tim DHC mengevaluasi
temuan dan pengamatan semua anggotanya terhadap sejumlah situs bersejarah,
kawasan, dan bangunan cagar budaya di Depok dan sekitarnya.
Dari hasil pengamatan itu, tersiar kabar bahwa
semua bangunan di Rumah Cimanggis akan dirobohkan untuk didirikan kompleks universitas
baru yaitu UIII.
Karena adanya informasi
itu, tim DHC akhirnya terus memantau perkembangan obyek Rumah Cimanggis secara
intensif di lapangan. Selain itu, DHC juga memotret, mencatat, dan mewawancarai
sejumlah saksi di sekitar Rumah Cimanggis.
Baca Juga:
Ramai Diperbincangkan di Media Sosial, Ternyata Ini Arti Istilah ‘Jodoh Spek VOC’
Dari pengamatan timnya
tersebut, Farah akhirnya mengetahui bahwa pernah adaseorang pria mengaku
gelandangan bernama Benny tinggal di tempat ini selama 30 tahun. Menurut Farah,
Benny merupakan saksi utama saat bangunan ini masih memiliki perabotan rumah
tangga hingga daun-daun jendela hilang dicuri.
Tahun 2013, DHC
mencatat dan memotret bahwa daun-daun jendela Rumah Cimanggis masih utuh.
Namun tiga tahun
setelahnya, hanya tersisa atap bangunan. Sejak Tahun 2017, atap bangunan sudah
benar-benar hilang.
Baca Juga:
Kenali Keindahan Benteng Amsterdam di Pinggir Pantai Negeri Hila Maluku
"Kalau Anda datang
akhir November lalu (2017) atau sebelumnya, bangunan ini nyaris tak tampak
karena seluruhnya tertutup semak belukar," tambah Farah.
Namun, sejak awal
Desember Tahun 2017, semak belukar di sekeliling rumah mulai dibersihkan.
Rumah Cimanggis terdiri
dari satu ruang tamu diapit dua kamar tidur, 1 ruang keluarga yang juga diapit
dua kamar tidur, serta ruang dapur dan kamar pekerja.
"Dulu di depan rumah, sebelah kiri, ada lonceng budak
yang mengatur jadwal harian pekerja perkebunan karet yang membentang di sekitar
Rrumah Cimanggis," kata Farah.