“Saya turut prihatin atas kecelakaan itu, insya Allah kita (ingin) bisa mengatasi zero accident, kita komitmen itu, tapi memang dengan adanya yang mudik 193 juta, tidak mudah untuk mengendalikan secara detail,” ucap Budi.
Budi mengaku belum mendapat keterangan lebih mendalam soal insiden nahas tersebut karena belum menerima laporan secara detail terkait kecelakaan tersebut.
Baca Juga:
Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Terancam 12 Tahun Penjara
Namun, Menhub menduga kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kilometer 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek disebabkan pengemudi dan pengguna tol yang tidak taat aturan.
“Saya belum menerima laporan yang detail yang Kilometer 58 tapi memang biasanya ketidaktaatan dari para pengguna tol. Biasanya mereka capek menunggu rest area atau setelah rest area terjadi kelelahan tertentu,” ujar Budi.
Budi berharap agar kecelakaan tersebut bisa menjadi pembelajaran khususnya bagi para pemudik agar lebih menaati aturan sehingga tidak terjadi kecelakaan serupa selama perjalanan pulang kampung di momen libur Lebaran 2024 M/1445 Hijiriah.
Baca Juga:
Mahasiswa Hilang Fokus Gegara ‘Rimming” dalam Mobil, Pengemudi Xpander Tabrak Pejalan Kaki
Budi meyakini bahwa Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) selaku Komando Operasi Ketupat selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, telah menjalankan tugas dengan baik untuk mengantisipasi setiap potensi kecelakaan. Hal itu ditandai dengan waktu perencanaan yang begitu matang.
“Rencananya itu detail sekali bahkan one way, contraflow dan sebagainya itu dijalankan dengan baik. Dan saya kalau ada kecelakaan kita ini nahas, tapi justru menjadi pelajaran kita dan kita bisa ekspos pada masyarakat apabila tidak disiplin itulah risikonya,” ucap Budi.
Polisi mengangkut 12 kantong mayat dari lokasi kecelakaan ke RSUD Karawang untuk proses identifikasi lebih lanjut.