WahanaNews.co | Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono menjawab kekhawatiran berbagai kalangan kalau ibu kota baru bakal menjadi kota hantu (ghost city) seperti Naypyidaw, Myanmar.
Bambang menilai cara ampuh dalam menghindari Nusantara sebagai kota hantu adalah dengan melibatkan partisipasi masyarakat sejak tahap awal, misalnya memberikan ruang aspirasi bagi warga bagaimana IKN akan dibangun.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Dalam bahasa dia, Bambang menyebut IKN harus memiliki 'roh' atau ciri khas agar punya nuansa berbeda dari kota-kota lainnya di Indonesia.
"Saya kira kita ingin agar masyarakat terlibat di awal, memberikan ruang bagi mereka memberikan aspirasinya dalam pembangunan kota ini," jelasnya dalam interview eksklusif dengan CNN Indonesia, Jumat (11/3).
Menurut Bambang pembangunan IKN tidak melulu soal infrastruktur atau bangunannya saja, tapi juga soal penduduk dan kehangatan kota itu sendiri.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Ia pun mengklaim punya pengalaman membangun ibu kota baru di beberapa negara lewat perannya di Asian Development Bank (ADB).
Kala menjabat sebagai Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development ADB dulu, ia sempat mensupervisi pembangunan Naypyidaw hingga Nur-Sultan di Kazakhstan.
"ADB itu memiliki pengetahuan bagaimana melakukan pembangunan di kota-kota tersebut, itu mungkin complement (melengkapi) dengan apa yang dimiliki oleh Pak Dhony (wakil otorita) sehingga diharapkan kita bisa membangun Kota Nusantara seperti yang diharapkan," jelas dia.