Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah Kemendagri, Aferi Syamsidar menjelaskan tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam proyek percontohan inovasi daerah.
Menurut Aferi, langkah pertama dilakukan proses identifikasi, yang mana BSKDN Kemendagri akan mempelajari beragam terobosan yang diterapkan beberapa daerah rujukan.
Baca Juga:
KPU RI Utamakan Distribusi Logistik Pilkada ke Daerah 3T di Seluruh Indonesia
Aferi mengatakan Provinsi DI Yogyakarta, Kabupaten Sumedang, Kota Yogyakarta, Depok, Palembang, dan Surabaya dijadikan rujukan pajak dan retribusi. Sementara Kulonprogo, Banyuwangi, Situbondo, Kabupaten Toba, Berau, dan Kota Palembang menjadi rujukan data tunggal kemiskinan daerah. Sedangkan Kota Denpasar dan Kabupaten Toba menjadi rujukan BUMDes.
Setelah identifikasi, kata Aferi, pihaknya akan melakukan perekayasaan, dimana BSKDN Kemendagri akan membangun aplikasi berbagi pakai berdasarkan hasil kebutuhan dalam proses identifikasi, dan terakhir penerapan model inovasi.
“Di tahapan ini kami akan melakukan bimbingan teknis kepada fasilitator daerah dan melakukan monitoring dan evaluasi,” terang Aferi.[zbr]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.