WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sebanyak 569 Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban perdagangan orang dari Myanmar telah tiba di Tanah Air dalam dua gelombang pada pekan ini.
Kementerian Sosial (Kemensos) berperan aktif dalam mendukung pemulangan dan rehabilitasi, memastikan para korban mendapat pendampingan psikososial serta bantuan yang diperlukan.
Baca Juga:
Pemprov Banten Siapkan 6 Lahan untuk Sekolah Rakyat
Kolaborasi lintas sektor dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kementerian Luar Negeri, Polri, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para korban setelah kembali ke Indonesia.
Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan Kemensos, Rachmat Koesnadi, menjelaskan para korban awalnya dijanjikan pekerjaan sebagai customer service di Thailand.
Namun, mereka justru dibawa ke wilayah perbatasan Myanmar yang dikuasai kelompok bersenjata dan dipaksa bekerja dalam praktik penipuan daring (online scamming) di bawah ancaman kekerasan fisik maupun psikologis.
Baca Juga:
Kabar Gembira! Guru dan Murid Sekolah Rakyat Diseleksi Mulai April 2025
Setelah operasi pembebasan kerja sama dengan pemerintah Thailand, Myanmar dan Tiongkok, mereka akhirnya dipulangkan ke Indonesia.
Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, para korban langsung dijemput oleh perwakilan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kemensos.
Mereka kemudian diarahkan ke Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, untuk menjalani rehabilitasi sementara guna mendukung pemulihan.