“Kedatangan kapal-kapal ini diharapkan akan semakin meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan wilayah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas keamanan regional,” kata Edwin.
Sementara itu, Fincantieri dalam siaran resminya bulan lalu (28/3) menyebut nilai kontrak pembelian dua kapal OPV itu mencapai 1,18 miliar euro atau sekitar Rp20,4 triliun.
Baca Juga:
PWI Papua Barat Daya Minta Ketua FJPI PBD Ralat Kalimat "Wartawan Hadiri Undangan Lantamal XIV Tidak Tau Persoalan dan Tidak Bikin Berita Awal"
Dalam siaran yang sama, Fincantieri juga menyebut perusahaannya bakal menjadi kontraktor utama untuk menghubungkan Pemerintah RI dengan perusahaan Italia lainnya terkait dengan kustomisasi sistem persenjataan kapal, termasuk dengan Leonardo untuk kustomisasi senjata dan sistem tempur, juga terkait layanan logistik.
Fincantieri, salah satu galangan kapal tertua di Italia, membangun tiga jenis kapal patroli lepas pantai multifungsi, yaitu tipe light, light plus, dan full.
Pada laman resmi perusahaan, Fincantieri menyebut kapal OPV-nya itu, dalam seri lengkapnya, dapat juga berfungsi sebagai kapal perang (first line combatant), selain fungsi utamanya sebagai kapal patroli lepas pantai, evakuasi laut, dan operasi-operasi untuk melindungi warga sipil (civil protection operation).
Baca Juga:
Silaturahmi dengan Wartawan, Ini Kata Danlantamal XIV Sorong
Untuk dua kapal perang yang dibeli Indonesia, Fincantieri menyebut spesifikasinya mencakup panjang 143 meter diyakini bakal jadi fregat terpanjang yang dimiliki TNI AL, kecepatan sampai 32 knot bergantung pada konfigurasi kapal, kapasitas 170 orang, daya jelajah (endurance) 5.000 Nautical miles, dan dilengkapi sistem rudal permukaan ke udara (SAM) Aster 15 beserta peluncur vertical DCNS Sylver A43.
Kemudian, kapal pesanan Indonesia itu juga dipersenjatai dengan meriam 127 mm Vulcano, meriam 76 mm Strales, meriam ringan 25 mm yang dilengkapi dengan fire-control radar (FCR) RTN 10X system Dardo, sistem peperangan elektronika RECM, RESM dan CESM, tactical data Link-Y, dan radar multifungsi Kronos buatan Leonardo.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]