Menurut data Kemkomdigi, situs tersebut kini menarik lebih dari 3 juta pengunjung setiap bulannya, menyajikan berita yang telah diverifikasi oleh kementerian dan lembaga negara.
Kemkomdigi menilai bahwa peran aktif mahasiswa dan komunitas digital sangat penting dalam menjaga integritas ruang informasi publik.
Baca Juga:
Isu “Balik Nama HP” Viral, Kemkomdigi Tegaskan: Perlindungan Konsumen, Bukan Ribetkan Warga
“Dulu masyarakat hanya menjadi penerima informasi. Sekarang, setiap individu bisa menjadi produsen konten publik. Tantangannya adalah bagaimana kita memastikan konten yang diproduksi itu edukatif, faktual, dan membangun,” tambah Nursodik.
Ia juga menggarisbawahi bahwa kemampuan literasi digital tidak sebatas pada penggunaan perangkat teknologi, namun juga mencakup berpikir kritis dan etika dalam berkomunikasi di dunia maya.
Acara IGID Goes to Campus di Ambon menjadi bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan dunia kampus untuk memperkuat kualitas komunikasi publik.
Baca Juga:
Isu 'Balik Nama HP' Hebohkan Publik, Kemkomdigi: Ini Perlindungan Konsumen, Bukan Birokrasi
Kegiatan ini melibatkan ratusan mahasiswa, dosen, dan komunitas media digital dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Maluku.
Nursodik menyampaikan bahwa model komunikasi pemerintah saat ini tengah beralih dari pendekatan satu arah menjadi lebih terbuka dan kolaboratif.
“Melalui platform seperti indonesia.go.id, komunikasi publik kini menjadi arena interaksi terbuka antara pemerintah dan masyarakat. Informasi kebijakan bisa diverifikasi langsung oleh publik, dan aspirasi masyarakat dapat diterima secara real-time,” katanya.