Uji coba tersebut melibatkan 1.500 siswa dan 126 guru di tujuh sekolah.
“Program ini kami jalankan sesuai arahan Menkomdigi dengan fokus pada tiga hal utama: penggunaan teknologi end-to-end, pemenuhan standar kebersihan dan gizi dari Badan Gizi Nasional, serta pengukuran dampak sosial dan ekonomi,” ungkap Neneng.
Baca Juga:
Indonesia Jadi Negara Kedua di Dunia Terapkan Regulasi Penundaan Akses Anak ke Platform Digital
Sementara itu, President Director OVO, Karaniya Dharmasaputra, menegaskan bahwa teknologi digital menjadi tulang punggung kelancaran distribusi program.
“Kami berkomitmen mendukung arahan Menkomdigi Meutya Hafid melalui teknologi yang kami miliki, sehingga distribusi makanan bergizi dapat dilakukan secara transparan dan efisien,” pungkas Karaniya.
Dengan adanya kolaborasi lintas sektor ini, pemerintah optimistis MBG dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak anak di berbagai pelosok negeri, sekaligus memperkuat pemanfaatan teknologi untuk kepentingan sosial.
Baca Juga:
PPATK Ungkap Transaksi Turun Drastis di 2025, Warga RI Tinggalkan Judol
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.