WahanaNews.co | Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi kiprah tokoh pengusaha nasional sekaligus tokoh bangsa dan Mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, yang sejak tahun 2003 konsisten menginisiasi penyelenggaraan Penghargaan Achmad Bakrie.
Penghargaan diberikan kepada para tokoh yang dinilai berjasa di bidang pemikiran kesusastraan, sosial-budaya, sains, dan lain sebagainya.
Baca Juga:
MPR Cabut Nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998
Bukan hal yang mustahil jika kelak Penghargaan Achmad Bakrie dari Indonesia bisa menyerupai Hadiah Nobel (Nobel Prize) yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Swedia.
Sempat tertunda pada tahun 2020 hingga tahun 2021 karena pandemi Covid-19, pada tahun 2022 ini Penghargaan Achmad Bakrie kembali diselenggarakan, sebagai bagian memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia sekaligus HUT ke-80 Kelompok Usaha Bakrie.
"Selamat kepada para penerima penghargaan, antara lain Nirwan Dewanto kategori Sastra, Mochtar Mas'oed kategori Pemikir Sosial, Erlina Burhan dan Tonang Dwi Ardyanto kategori Kedokteran, R. William Liddle kategori Ilmuwan Internasional Berjasa Untuk Indonesia, serta Tim Peneliti Arkeologi Lukisan Gua Purba Indonesia kategori Sains yang terdiri dari Adhi Agus, Pindi Setiawan, Basran Burhan, Budianto Hakim, dan Rustan LP. Santari. Mereka telah membuat bangga Indonesia dengan berbagai karya dan pemikiran yang dihasilkan," ujar Bamsoet usai menghadiri serta memberikan penghargaan dalam Malam Penganugerahan Penghargaan Achmad Bakrie XVIII 2022, di Jakarta, Minggu malam (14/8/22).
Baca Juga:
Terima Ketum dan Pengurus PWI Pusat, Ketua MPR Dorong Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Wartawan
Turut hadir antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menpora Zainudin Amali, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, serta tokoh nasional Aburizal Bakrie dan Akbar Tanjung.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Nirwan Dewanto merupakan penyair, kritikus seni, sekaligus esais. Nirwan menerima penghargaan atas aneka karya yang secara sadar membebaskan diri dari batasan sejarah sastra nasional, dan mengolah khazanah Indonesia dengan cara yang peka pada perkembangan sastra dunia.
"Sementara Mochtar Mas'oed merupakan seorang ilmuwan politik dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Beliau menerima penghargaan untuk kepeloporan pendekatan analisis struktural non-Marxis atas kenyataan ekonomi-politik di Indonesia dan dunia internasional yang memperkaya khazanah pemikiran akademik tanah air," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, Tim Peneliti Arkeologi Lukisan Gua Purba Indonesia (Sains) yang terdiri dari Adhi Agus, Pindi Setiawan, Basran Burhan, Budianto Hakim, Dan Rustan LP. Santari, menerima penghargaan untuk rentetan temuan aneka lukisan figuratif tertua di dunia, di gua purba Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
Temuan tersebut menggeser paradigma arkeologi Indonesia dan memperkaya pengetahuan tentang evolusi kognitif di Bumi.
"Erlina Burhan seorang pulmonolog dari Universitas Indonesia dan Tonang Dwi Ardyanto seorang epidemiolog dari Universitas Sebelas Maret (Kedokteran) menerima penghargaan untuk sumbangsih sinergis antara bidang klinis-epidemiologis dan pulmonologis-kesehatan publik yang membantu Indonesia menghadapi pandemi global Covid-19 dengan hasil yang diujikan oleh dunia internasional," urai Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, sedangkan R. William Liddle merupakan ilmuwan Politik dari Ohio State University Amerika Serikat (Ilmuwan Internasional Berjasa Untuk Indonesia) menerima penghargaan untuk pengabdian intelektual sepanjang enam dekade menelaah aneka perkembangan politik dan pelembagaan demokrasi, disertai kerja membangun generasi baru ilmuwan politik di Indonesia.
"Sejak pertama digelar pada tahun 2003, hingga kini Penghargaan Achmad Bakrie telah memberikan penghargaan kepada sekitar 80 tokoh/lembaga yang dinilai melahirkan karya luar biasa sekaligus inspiratif, yang manfaatnya dapat dirasakan langsung bukan hanya oleh masyarakat melainkan oleh kehidupan bangsa Indonesia.
Bahkan tidak sedikit diantaranya meraih pengakuan hingga lintas bangsa serta melampaui batas-batas negara, sebagaimana yang sudah diperlihatkan oleh kelima penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2022," pungkas Bamsoet. [qnt]