Pukul
14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot meminta kepada pengatur lalu lintas
udara (ATC) untuk berbelok ke arah 75 derajat.
Permintaan
ini diizinkan oleh ATC.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Perubahan
arah ini diperkirakan ATC akan menyebabkan Sriwijaya SJ-182 bertemu dengan pesawat lain
yang berangkat dari Soekarno-Hatta landasan selatan dengan tujuan sama.
Oleh
karenanya, Sriwijaya SJ-182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki.
Selanjutnya,
ketika melewati ketinggian 10.600 kaki, pada pukul 14.39.47 WIB, pesawat berada pada arah 46 derajat
dan mulai berbelok ke kiri.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Saat
itu, tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur, sedangkan
yang kanan masih tetap.
ATC
kemudian memberi instruksi agar Sriwijaya SJ-182 naik ke ketinggian 13.000 kaki dan dijawab oleh pilot
pada jam 14.39.59 WIB.
"Ini
adalah komunikasi terakhir yang terekam di rekaman komunikasi pilot ATC di
Bandara Soekarno-Hatta," ujar Nurcahyo.