Dalam sesi terpisah, Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa Projo akan melakukan sejumlah langkah transformasi organisasi, salah satunya melalui perubahan identitas visual.
“Projo akan melakukan transformasi organisasi, yang salah satunya adalah kemungkinan mengubah logo Projo. Logo Projo akan kita ubah supaya tidak terkesan kultus individu. Iya, kemungkinan (bukan logo Jokowi lagi),” ujar Budi Arie kepada wartawan seusai pembukaan Kongres III Projo, Sabtu (1/11/2025).
Baca Juga:
Program Koperasi Desa Merah Putih Masuki Tahap Kedua, Pemerintah Siap Tancap Gas
Menurut Budi Arie, perubahan logo merupakan bagian dari proses penyegaran organisasi agar lebih inklusif dan tidak terikat pada figur tertentu.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa nama Projo tetap dipertahankan sebagai simbol semangat perjuangan relawan.
“Meski logonya berubah, nama organisasi tetap akan menggunakan nama Projo,” jelasnya.
Baca Juga:
DPR dan Kemenkop Dorong Dekopin Perkuat Koperasi Desa/Kelurahan
Ia juga menegaskan bahwa Projo bukan singkatan dari Pro Jokowi, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi, yang bermakna “rakyat” atau “orang biasa.”
Dengan terpilihnya kembali Budi Arie, Projo diharapkan dapat melanjutkan kiprah relawan dalam memperkuat nilai-nilai kerakyatan serta berkontribusi dalam pembangunan nasional, tanpa kehilangan jati diri sebagai gerakan sosial politik yang lahir dari dukungan masyarakat.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.