Berdasarkan Keputusan Kepala NFA Nomor 224 Tahun 2025, kanal distribusi SPHP kini lebih beragam, mulai dari pengecer di pasar rakyat, Koperasi Merah Putih, outlet pangan binaan, Gerakan Pangan Murah (GPM), outlet BUMN, instansi pemerintah dan koperasinya, Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog, hingga swalayan/toko modern non-grosir.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan keseriusan pemerintah membangun Koperasi Merah Putih sebagai bagian dari infrastruktur pangan nasional.
Baca Juga:
Pemkot dan Polresta Jambi Luncurkan Gerakan Pangan Murah untuk Stabilkan Harga Beras
"Ini kerja besar. Kalau dulu koperasi sendirian. Ini koperasi dikerjakan oleh semua kementerian, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, gotong royong, semua terlibat termasuk BUMN. Jadi kita pastikan hari ini sudah terbentuk hampir 100 persen Satgas, baik pusat maupun provinsi maupun kabupaten kota juga," katanya.
Menko Zulhas menargetkan percepatan pembentukan Kopdes hingga 15 ribu unit bulan ini.
"Kita juga ingin mempercepat, target kita bulan ini 15 ribu terbentuk. Makanya di data di desa-desa itu ada apa yang bisa dimanfaatkan. Kalau tidak ada, baru kita membangun. Penting harus ada gudang dan nanti cold storage," bebernya.
Baca Juga:
Jaga Kestabilan Pangan dan Redam Laju Inflasi, Bupati Tapteng Serahkan Bantuan Beras Kepada Warga
Ia juga menekankan bahwa keberadaan Koperasi Merah Putih dapat menjadi sarana bagi berbagai program pemerintah, mulai dari operasi pasar, Makan Bergizi Gratis (MBG), hingga Energi Baru Terbarukan (EBT).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]