WAHANANEWS.CO, Jakarta - Meskipun telah berulang kali diperingatkan untuk berhenti, Presiden Prabowo Subianto mengungkap rasa geramnya terhadap koruptor-koruptor yang masih mencuri uang rakyat.
Oleh karena itu, Presiden pun meminta aparat penegak hukum untuk menghukum berat koruptor-koruptor.
Baca Juga:
Buronan Kasus Korupsi e-KTP, Paulus Tannos Ditangkap KPK di Singapura
“Beliau (Presiden, red.) menyatakan kegeramannya atas orang-orang yang masih keterlaluan, sudah diperingatkan, tetapi masih ada saja yang mencuri uang rakyat. Lebih baik ratusan triliun itu digunakan untuk makan bergizi, untuk pendidikan, kesehatan,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto membagikan isi taklimat Presiden Prabowo untuk para menteri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/3/2025).
Di lokasi yang sama dalam kesempatan terpisah, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah dan Tertinggal (Wamendes) Ahmad Riza Patria menyebut Presiden juga mengingatkan jajarannya untuk tidak korupsi.
“Presiden mengingatkan jangan sampai ada lagi korupsi, kasus korupsi, dan Presiden meminta semua dapat bekerja dengan baik agar bangsa ini segera cepat maju,” kata Wamendes Riza Patria.
Baca Juga:
Extraordinary Policy untuk Mengatasi Extraordinary Crime
Dalam pertemuan dengan jajaran menteri, wakil menteri, dan kepala badan, Presiden juga meminta aparat penegak hukum menjalankan tugasnya dengan profesional.
“Presiden meminta juga semua jajaran aparat penegak hukum lakukan penegakan hukum dengan adil, baik, benar, dan semua menjalankan tugas, fungsinya dengan baik,” kata Reza Patria.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto, yang juga menghadiri pertemuan dengan Presiden, menyebutkan Presiden menekankan kepada jajaran penegak hukum, termasuk KPK, untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.