WahanaNews.co | Mantan atlet voli timnas putri
Indonesia, Sersan Dua (Serda) Aprilia Santini Manganang, yang
tercatat sebagai prajurit di Komando Daerah Militer (Kodam) Merdeka, dipastikan berjenis kelamin
laki-laki.
Hal itu
diumumkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam konferensi
pers yang dihelat Selasa (9/3/2021) sore WIB.
Baca Juga:
Bursa Tim Satelit MotoGP 2023 Tak Kalah Riuh
Menurut
Andika Perkasa, Aprilia Manganang yang juga merupakan prajurit TNI aktif dengan
pangkat Sersan Dua (Serda) telah menjalani pemeriksaan medis sejak 3 Februari
2021.
Pemeriksaan
itu dilakukan karena Andika Perkasa dan pejabat TNI lainnya melihat ada
kejanggalan dalam kondisi fisik Aprilia Manganang.
Andika
Perkasa kemudian memanggil Aprilia Manganang ke Jakarta untuk menjalani
pemeriksaan lanjutan di RSPAD Gatot Subroto.
Baca Juga:
MotoGP Argentina 2022: Aleix Espargaro Persembahkan Kemenangan Pertama bagi Aprilia
Hasilnya,
Aprilia Manganang dipastikan berjenis kelamin laki-laki.
Sebab,
hasil pemeriksaan medis menunjukkan Aprilia Manganang lebih memiliki organ
tubuh laki-laki.
Tidak
hanya itu, kadar hormon testosteron yang identik dengan laki-laki juga
ditemukan lebih tinggi di tubuh Aprilia Manganang.
Hasil
pemeriksaan itu kemudian membuat Andika Perkasa menawarkan Aprilia Manganang
penanganan medis dan operasi (correction
surgery).
Menurut
Andika Perkasa, Aprilia Manganang sangat antusias ketika mendengar akan
mendapat penanganan medis perubahan jenis kelaminnya.
Terdekat,
Aprilia Manganang yang sudah menyelesaikan correction
surgery pertama akan kembali naik meja operasi untuk kedua kalinya sebagai
proses terakhir.
Dalam
penjelasannya, Andika Perkasa menyebut Aprilia Manganang mengidap
kelainan medis yang disebut hipospadia
ketika dilahirkan.
Menurut Andika Perkasa, kasus
kelainan seperti yang dialami Aprilia Manganang itu sering
terjadi. Bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yang terjadi
untuk kelahiran bayi laki-laki.
"Menurut data saat ini, di setiap
250 bayi laki-laki yang lahir itu ada satu yang mengalami kelainan Hipospadia,
atau empat orang perseribu bayi laki-laki yang lahir," kata Andika Perkasa.
Secara
garis besar, hipospadia adalah
kelainan saluran kencing atau reproduksi.
Perlu diketahui, hipospadia merupakan kondisi kelainan bawaan yang relatif
jarang, saat lubang pipis penis berada pada bagian bawah organ.
Kelainan ini biasanya menimpa bayi yang
keluarganya pun memiliki riwayat kelainan serupa.
Di beberapa kasus, kondisi penis kemungkinan bengkok ke bawah,
sehingga bayi menyemprot ke bawah ketika buang air kecil. Sehingga, bagi yang tidak
mengetahuinya, penderita dikira wanita.
Untuk mengembalikan fungsi organ vital
si penderita, tindakan medis yang dilakukan biasa melalui jalan pembedahan
alias operasi. Tapi, langkah ini hanya bisa
dilakukan saat penderita berusia 18 bulan.
Andika
Perkasa menyebut, kelainan hipospadia
yang dialami Aprila Manganang ketika lahir termasuk sangat serius.
Namun,
karena keterbatasan fasilitas medis saat kelahiran, Aprilia Manganang
ditetapkan berjenis kelamin perempuan.
"Aprilia
Manganang sangat tidak seberuntung kita semua. Saat dilahirkan, Aprilia Manganang
mengalami kelainan dalam sistem reproduksinya. Dalam terminologi kesehatan,
kelainan itu disebut hipospadia,"
kata Andika Perkasa kepada wartawan.
"Dalam
perkembangannya, kami melihat dan mengamati Aprilia Manganang. Dia kemudian
menjalani pemeriksaan medis pada 3 Februari 2021," ujar Andika Perkasa.
"Dari
hasil pemeriksaan, ternyata Apilia Manganang lebih memiliki organ laki-laki,
bahkan tidak ada ditemukan organ internal jenis kelamin wanita," tutur
Andika Perkasa.
"Pemerikasaan
hormonal juga demikian. Secara faktual dan ilmiah, kita bisa meyakini Aprilia
Manganang adalah laki-laki," ucap Andika Perkasa, menambahkan.
Sebelum
memutuskan pensiun sebagai atlet pada akhir 2020, Aprilia Manganang telah
meraih banyak prestasi.
Aprilia
Manganang tercatat pernah empat kali meraih gelar juara Proliga.
Di
level timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang pernah meraih medali perak SEA
Games 2017 dan perunggu SEA Games (2013 dan 2015). [qnt]