Terkait usulan yang mengizinkan perwira aktif TNI menduduki jabatan sipil, Maruli menilai kekhawatiran publik akan kembalinya sistem dwifungsi ABRI seperti di era Orde Baru terlalu berlebihan.
"Jadi tidak perlu gaduh dan membesar-besarkan isu ini di media. Tidak usah mengaitkan dengan Orde Baru. Itu pemikiran yang kurang baik," tegasnya.
Baca Juga:
KSAD Maruli Bongkar Strategi Besar TNI Terkait Pembentukan 22 Kodam Baru
Maruli menilai, berbagai polemik yang berkembang seolah-olah menyerang institusi TNI AD dan berpotensi merusak citra jajarannya di mata publik.
Ia menegaskan bahwa perwira aktif yang ditempatkan di instansi sipil selalu memiliki rekam jejak dan kompetensi yang sesuai dengan tugas mereka.
"Menurut saya, pemikiran seperti ini kampungan," kata Maruli dengan nada geram terhadap pihak-pihak yang dinilainya tebang pilih dalam mengkritik TNI AD.
Baca Juga:
12 Perwira Tinggi TNI AD Naik Pangkat, KSAD Jenderal Maruli Berikan Pesan Penting
Ia juga mempertanyakan mengapa sebagian aktivis dan pengamat tidak bereaksi serupa ketika ada institusi lain yang memiliki dominasi besar dalam pemerintahan.
"Waktu ada satu institusi masuk ke semua kementerian, kok tidak ada yang ribut? Apakah mereka bekerja di institusi itu? Nah, ini yang perlu diperhatikan media. Jangan-jangan ada kepentingan asing atau agenda tertentu?" ujar Maruli.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.