Pabrik Soda Ash itu akan me-utilisasi produk hilir dari pabrik Amoniak-Urea berupa CO2 yang diolah menjadi bahan baku pembuatan Soda Ash.
Upaya itu akan meningkatkan pendapatan BUMN dan manfaatnya pun akan berkelanjutan hingga masyarakat.
Baca Juga:
Bahlil Lantik Komite BPH Migas: Perkuat Pengendalian Penyaluran Subsidi BBM
“Oleh karena itu kita akan mendorong pembangunan Pabrik Soda Ash Petrokimia Gresik baik dari sisi kebijakan insentif fiskal maupun perizinan,” kata Bahlil.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan, selama tahap persiapan proyek Pabrik Soda Ash, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Kementerian Investasi dalam hal pengurusan izin maupun administrasi.
“Kami mendapatkan support penuh dari Kementerian Investasi/BKPM, Insya Allah proyek investasi yang rencananya dibangun di lahan Petrokimia Gresik seluas 20 hektar ini dapat terlaksana,” tandasnya, dalam keterangan pers.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Langkah Pemerintah Belajar ke India, Minta Implementasi Teknologi PLTS Murah Tak Sekadar Wacana
Pabrik Soda Ash itu nantinya berkapasitas 300 ribu ton per tahun yang ditargetkan beroperasi pada akhir 2024.
Selama ini, kebutuhan akan Soda Ash dalam negeri sangat tinggi sebagai tumpuan bahan baku berbagai produk yang banyak kita temui sehari-hari.
Seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, sampai kaca beserta turunannya.