ACT lalu mengembangkan aktivitasnya mulai dari kegiataan tanggap darurat, kemudian menjadi program pemulihan pascabencana, pemberdayaan, dan pengembangan masyarakat.
Serta program berbasis spritual lainnya seperti Qurban, Zakat dan Wakaf. ACT mendapat dana dari para donatur yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap permasalahan kemanusiaan.
Selain itu juga ACT berpartisipasi dengan perusahaan melalui program Kemitraan dan Coorporate Social Responsibility (CSR).
Baca Juga:
Eks Presiden ACT Mohon Dibebaskan dari Segala Tuntutan, Ini Alasannya
ACT secara rutin memberikan laporan keuangan tahunan yang telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik kepada donatur dan pemangku kepentingan lainnya, serta mempublikasikannya di media sosial.
Seiring berjalannya waktu, ACT kemudian menjelma menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global pada 2017, dengan jangkauan yang lebih luas.
ACT berhasil mengembangkan jejaring ke semua provinsi baik dalam bentuk jaringan relawan dalam wadah MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) maupun dalam bentuk jaringan kantor cabang ACT.
Baca Juga:
Ini Tujuan ACT Alirkan Dana Rp 10 Miliar ke Koperasi Syariah 212
Bahkan jangkauan ACT hingga ke luar negeri bahkan sudah mencapai 22 negara di Kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indochina, Timur Tengah, Afrika, Eropa Timur.
ACT global mengawali kiprahnya dalam setiap tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia seperti bencana alam, kelaparan dan kekeringan, konflik dan peperangan, termasuk penindasan terhadap kaum minoritas di berbagai negara.
ACT mengajak seluruh elemen masyarakat dan lembaga kemanusiaan untuk terlibat semua dengan berbekal pegalaman selama puluhan tahun di bidang kemanusiaan membuka edukasi bersama, membuka jaringan kemitraan global yang menjadi sarana kebersamaan.