Meski demikian, MH Thamrin berteman dekat dengan anak-anak dari kalangan biasa.
Teman-teman MH Thamrin tidak berasal dari ambtenaar sebagaimana asalnya sendiri, bukan pula anak-anak pedangang besar atau semacamnya, melainkan anak-anak penjual nasi, anak-anak tukang gerobak, atau anak-anak penjual bungan untuk keperluan ziarah ke kuburan dan semacamnya.
Baca Juga:
Erick Thohir Siapkan 8 Stadion Untuk Piala Dunia U-17 2023, Diantaranya JIS
Pada usia enam tahun, MH Thamrin menempuh pendidikan di Mangga Besar.
Ketika akan diantar untuk masuk ke sekolah untuk pertama kalinya, ia masih harus dicari.
Di pagi hari, MH Thamrin masih sempat pergi ke Sungai Ciliwung untuk mandi bersama teman-temannya.
Baca Juga:
Usai Menonton Konser Dewa 19, Penonton Mengeluh hingga Trauma dengan JIS
Ia merasa segan karena teman-temannya yang lain tidak bisa menempuh pendidikan sebagaimana yang dijalaninya.
Selang dua tahun, MH Thamrin kemudian dipindahkan ke Bijbelschool (Sekolah Injil) di Pintu Besi.
Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke Koning Willem III.