WahanaNews.co | Social Engineering (Soceng) ini adalah salah satu bentuk kejahatan yang tujuannya merampas uang di rekening seseorang melalui berbagai modus tertentu.
Aparat kepolisian berhasil menunjukkan kesigapannya dengan menggagalkan aksi penipuan Soceng yang nyaris menguras tabungan nasabah BRI bernama Rizka Bella Tri Kartika.
Baca Juga:
Drama Berlian Sintetik: Penyanyi Reza Artamevia Terseret Kasus Dugaan TPPU
Salah seorang Nasabah mengungkapkan rasa syukurnya karena uang di rekeningnya dapat kembali.
Saldo tabungannya dapat kembali karena aparat kepolisiasn bersama pihak Bank BRI cekatan merespon keluhannya yang hampir menjadi korban soceng.
"Terima kasih untuk BRI dan Polisi tadi saya dikabari uang saya sudah kembali ke rekening," kata Bella, dalam keterangan yang diterima Kamis 27 Oktober 2022.
Baca Juga:
Buronan Kasus Pencabulan di Madina Ditangkap, Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
Dia mengaku sangat terbantu, karena uangnya bisa kembali. Bella mengatakan dalam kasus serupa jarang uang yang terkuras bisa kembali.
Bella adalah korban aksi penipuan social engineering dengan modus pengumuman perubahan tarif transaksi bank.
Bella terbujuk mengakses link yang dikirimkan pelaku. Tak berselang lama seusai mengakses link tersebut, saldo tabungan sebesar Rp 99,5 juta yang rencananya akan digunakan sebagai modal usaha itu pun hilang.
"Jika diabaikan, saya dianggap setuju dengan pilihan pertama. Makanya saya langsung ikuti perintah yang disampaikan," ujarnya.
Semula, korban tidak menanggapi pesan singkat karena sedang berada di sekolah anak.
Pelaku kemudian menghubungi korban dengan mengaku sebagai pegawai BRI yang membutuhkan kepastian.
"Katanya terkait besaran tarif transfer. Jadi saya harus memilih apakah akan mengggunakan tarif sebesar Rp150.000 per bulan unlimited transaksi atau tarif semula sebesar Rp6.500 per transaksi," kata Bella.
Setelah sadar bahwa dirinya tertipu, Bella langsung menghubungi BRI untuk melaporkan peristiwa yang menimpanya dan mendapatkan penjelasan dari BRI bahwa ia telah menjadi korban penipuan berkedok social engineering.
BRI menyarankan untuk pemblokiran rekening dan nasabah menyetujuinya.
"Selanjutnya saya langsung lapor ke polisi, pertama ke Polsek Kadungora dahulu, kemudian ke Polres Garut agar ditangani oleh tim IT Kepolisian. Dari penelusuran tim IT Polres Garut, diketahui bahwa nomor yang menghubungi saya itu tercatat sebagai pelaku penipuan BRI," ucapnya.
Pimpinan Cabang BRI Garut Jimmy Fajriansyah menuturkan sejak mendapatkan laporan, BRI langsung berkoordinasi dengan Kepolisian setempat.
"Alhamdulillah sekarang uangnya sudah kembali," kata Pimpinan Cabang BRI Garut Jimmy Fajriansyah.
BRI, lanjutnya, terus mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, menjaga data pribadi dan data perbankan. Dia menambahkan BRI, akan selalu konsisten melakukan yang terbaik bagi nasabah.
"BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP dan sebagainya," pungkasnya. [tum]